Rabu, 08 April 2009

Installasi Red Hat

Sejak Versi 6.2, RedHat sudah mulai menggunakan modus grafis untuk instalasinya. Langkah instalasi yang disampaikan berikut, mempergunakan modus teks. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa dengan penguasaan modus teks akan memudahkan Anda saat menjalankan proses dengan modus grafis. Selain itu, untuk menjalankan administrasi server, perintah modus teks akan menjembatani semua distribusi.

Langkah instalasi RedHat :

Jika Anda berada dalam lingkungan Windows, restart Computer ke dalam DOS mode, dan lanjutkan ke langkah3.

Jika Anda telah menggunakan Linux sebelumnya, mount CD-ROM RedHat (atau media lain yang berisi sumber file instalasi RedHat), dan buat boot disk.

$ mount /dev/cdrom /cdrom

$ cd /cdrom/images

$ dd if=boot.img of=/dev/fd0 bs=1440k

Boot komputer Anda dengan boot disk tersebut, dan lanjutkan ke langkah 4.

Jika Anda berada di DOS mode, jalankan program autoboot yang berada di CD-ROM direktori Dosutils. Autoboot ini adalah file batch yang memanggil Loadlin untuk menjalankan kernel boot.

C:\> d: (di mana d adalah direktori CD-ROM )

D:\> cd dosutils

D:\dosutils> autoboot

Selain boot lewat CD-ROM, alternatif lainnya adalah lewat boot disket. Cara membuat boot disket lewat DOS :

C:\> d:

D:\> cd\dosutils

D:\dosutils> rawrite

Enter disk image source file name: ..\images\boot.img

Enter target diskette drive: a:

Please insert a formatted diskette into drive A: and press -ENTER- : Enter

D:\dosutils>

Setelah kernel dijalankan, init akan berjalan di level 4 untuk instalasi modus grafis. Jika Anda menginginkan modus teks, dapat ditambahkan boot=text setelah boot dengan disket dan akan memulai instalasi.

Layar pertama yang muncul adalah Language Selection. PilihEnglish.

Selanjutnya Keyboad Configuration. Masukkan parameter berdasarkan keyboard Anda, atau biarkan kosong.

Lalu akan beralih ke Mouse Configuration. Tentukan jenis Mouse dan port yang dipergunakan. Misalnya tipe mouse 2 button mouse (serial), Port & Device : ttyS0 atau /dev/ttyS0 (Com 1 under DOS)

Berikutnya akan masuk layar RedHat 6.2 System Installer. Pilihan model instalasi :

GNOME Workstation Sebagai workstation dengan Window Manager GNOME

KDE Workstation Sebagai workstation dengan Window Manager KDE

Server

Custom

Yang membedakan masing-masing pilihan tersebut adalah paket-paket program yang disertakan. RedHat telah memberikan pilihan aplikasi dengan standar yang memadai, baik sebagai workstation maupun server. Untuk fleksibilitas penuh dalam instalasi, dapat memilih custom.

Selain instal program penuh, pada bagian ini juga ditawarkan upgrade sistem. Jika anda sebelumnya telah menjalankan RedHat dan ingin mempertahankan konfigurasi yang telah dibuat, anda bisa pilih upgrade. Perlu diingat bahwa back up merupakan keharusan untuk anda yang memiliki data penting. Pada layar ini juga ada pilihan untuk menggunakan fdisk (use fdisk) untuk partisi. Jika Anda telah membaca partisi program lewat fdisk pada instalasi Slackware, Anda dapat memanfaatkannya disini.

Selanjutnya tentang partisi, RedHat menawarkan automatic partition dan manually partition. Pilihan Automatic Partition akan membuat data-data yang ada menjadi hilang, karena RedHat mempartisi ulang semuanya dengan model standar. Pilih manually partition.

Diasumsikan Anda tidak menggunakan program fdisk, maka RedHat akan menjalankan program diskdruid. Layar partisi dengan diskdruid menampilkan jumlah partisi yang ada, sisa spasi yang masih ada, serta ringkasan informasi hardisk. Menu yang ada untuk partisi adalah :

add; untuk menambah partisi

edit; untuk mengedit partisi yang telah dibuat

delete; menghapus partisi tertentu

reset; menghapus seluruh partisi

Pilih add untuk menambah partisi. Misalnya :

Add - Mount Point : /

Grow to fill disk :

aktifkan jika anda ingin partisi ini memanfaatkan sisa spasi yang belum dipergunakan. Biasanya diaktifkan untuk swap.

Partition type : Linux Native

Size : 850 (membuat partisi sebesar 850 Megabyte)

Add - Mount Point : (biarkan kosong)

Grow to fill disk : aktifkan

Partition type : Linux Swap

Size : 150 (membuat partisi memory swap sebesar 150 Megabyte)

Selesai dengan partisi, dilanjutkan dengan format partisi swap yang telah dibuat, dan mengaktifkannya untuk membantu memory dalam proses instalasi.

Choose partitions to format; Pilih partisi yang telah dibuat untuk diformat. Jika anda menentukan mount point lebih dari satu (misalnya: /, /usr, dan /home) di mana partisi /home sudah berisi data, maka anda dapat memilih partisi/ dan /usr saja yang diformat.

Selanjutnya adalah instalasi LILO (Linux Loader). Pilihannya adalah :

Master Boot Record (MBR)

Intal LILO di Master Boot Record, sehingga bisa langsung boot ke Linux pada saat komputer dinyalakan. Perlu diingat, jika anda melindungi MBR dengan virus protection lewat BIOS, maka akan muncul peringatan tentang virus yang mencoba menulis di MBR. Abaikan peringatan ini, atau virus protection-nya dinon-aktifkan sementara. Hal ini terjadi karena BIOS akan menganggap semua usaha untuk menulis di MBR sebagai virus.

First Sector of Boot partition

Instal LILO pada sektor pertama partisi root. Anda dapat menjalankan Linux Loadlin, atau boot loader lainnya seperti Boot Loader Windows NT, atau System Commander. Aktifkan create boot disk, jika anda ingin membuat disket boot. Perlu diperhatikan, jika anda memilih tipe instalasi Workstation, pilihan di atas tidak diberikan, dan RedHat secara otomatis menginstal LILO ke dalam MBR. Jika anda memilih Workstation, silakan lanjut ke langkah 16.

Selanjutnya adalah konfigurasi jaringan (Network Configuration). Pada divais eth0 (baca: kartu jaringan pertama), tersedia pilihan :

Configure using DHCP; memanfaatkan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) atau

penomoran IP terhadap host secara dinamis. Biarkan kosong kecuali anda terhubung ke DHCP server.

Activate on boot; kartu jaringan akan diaktifkan saat booting.

IP Address ; misalnya 192.168.100.1

Netmask; misalnya 255.255.255.0

Network; biarkan kosong, atau misalnya 192.168.100.254

Broadcast; biarkan kosong, atau misalnya 192.168.100.255

Hostname; misalnya spawn.heaven.id

Gateway; biarkan kosong, atau misalnya 192.168.100.1. Gambaran tentang implementasi gateway bisa anda baca nanti di Bab III Konfigurasi Sistem sub bab IP Masquerade.

Primary DNS; isikan Name Server dari ISP anda, atau biarkan kosong dulu.

Berikutnya konfigurasi Time Zone, dan user. Isikan password root, dan jika perlu tambahkan beberapa user untuk meminimalkan penggunaan account root. User ini dapat dipergunakan untuk login saat booting pertama kali ke RedHat.

Authentication Configuration, pilih MD5 Password dan Shadow Password. MD5 password memungkinkan pemberian password hingga 256 karakter. Sedangkan shadow adalah metode penyimpanan password dari file password (/etc/passwd) ke dalam file lain (/etc/shadow) yang hanya bisa dibaca oleh root. Lebih lanjut baca Bab VII tentang keamanan jaringan.

Selanjutnya adalah pemilihan paket program. Pilih paket program yang diperlukan. Untuk pemilihan masing masing program (Bukan berdasarkan paket), klik Select Individual Packages.

Configuration; mengkonfigurasikan X Window untuk aplikasi grafis. Dimulai dengan pemilihan server berdasarkan kartu VGA yang ada. Misalnya S3 3D Trio, dengan jumlah memory 8 Megabyte (8192k). Aktifkan Use Graphical Login jika nanti menginginkan langsung masuk ke modus grafis (init 5) saat booting. Skip X Configuration, jika Anda tidak membutuhkan tampilan grafis, atau anda dapat konfigurasikan X belakangan.

Setelah ini proses instalasi dilakukan. Ujicoba pada buku ini memakan waktu kurang lebih 10 menit. 21. Selesai instalasi, proses dilanjutkan dengan membuat bootdisk. Siapkan floppy jika anda menginginkannya, atau skip create boot disk jika anda tidak menginginkan pembuatan boot disk.

Instalasi selesai. Booting komputer, dan masuk ke dalam prompt Linux RedHat. Jangan lupa untuk memasukkan boot disk jika anda instal LILO di sektor pertama partisi root.

Welcome to RedHat 6.2 i686 (Zoot)

Spawn login :

Boot Loader Windows NT

Dalam masa transisi, biasanya ada keengganan untuk melepaskan sistem operasi yang sudah jalan dengan baik di komputer. Linux menyediakan pemecahan dengan menginstal Windows NT dan Linux berbarengan dalam satu komputer dan memilih antar keduanya saat komputer menyala. Intinya adalah mengkonfigurasikan boot start up sehingga nanti dapat memilih antara Linux atau NT. Sebelumnya, ketahui dulu tips dalam menginstal dua sistem operasi ini, berdasarkan Linux-NT Loader Mini HOW-TO v1.11:

Usahakan untuk menginstal Windows NT lebih dahulu. Jika Anda menggunakan format NTFS, perlu diingat bahwa saat buku ini ditulis, Linux hanya mampu membacanya (read-only). Maksudnya adalah jika nanti Anda masuk lingkungan Linux dan akan mengakses file-file yang berada di partisi windows NT dengan sistem file NTFS, Anda hanya dapat membacanya.

Tidak disarankan utuk membuat partisi sistem file Linux dan swap lewat Disk Administrator yang ada di NT. Gunakan fdisk dari Linux.

Saat pertama instalasi Linux, boot dari disket. Partisi NTFS biasanya dikenal sebagai hpfs. Anda bisa kompilasi ulang kernel nantinya, agar partisi NTFS dapat dikenal sebagai NTFS dan dapat diakses meskipun hanya bisa membacanya.

Saat konfigurasi LILO (Linux Loader), gunakan partisi Linux Anda untuk booting. Jangan gunakan Master Boot Record terlebih dahulu karena sudah dimiliki oleh NT. Misalnya, Linux Anda instal di partisi kedua primary, maka dalam lilo.conf Anda harus masukkan parameter : Boot=/dev/hda2. Atau jika Anda instal Linux di partisi extended, entri pada /etc/lilo.conf Boot=/dev/hda5 (atau 6,7, dan seterusnya). Jika Anda boot ulang komputer, maka seharusnya NT Loader dapat berjalan sebagaimana biasa. Namun jika saat boot ulang yang muncul adalah LILO, dipastikan Anda instal LILO dalamMaster Boot Record. Anda perlu mengkonfigurasikan ulang LiLO Anda sehingga boot sector-nya diletakkan di sektor pertama dari partisi Linux.

Windows NT memiliki program kecil, sebut saja boot loader yang diletakkan di Master Boot Record. Boot loader ini membaca file boot.ini yang terletak di c:\ atau direktori root dari partisi yang diset aktif. Berikut contoh boot.ini di c:\

[boot loader]

timeout=30

default=multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINNT [operating systems]

multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINNT=”Windows NT Server”

multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINNT=”Windows NT Serve[vga mode]“

Atribut file tersebut adalah system, dan read-only. Keterangan entri pada boot loader tersebut :

Timeout sebelum pengguna memilih salah satu menu adalah 30 detik

Default kursornya berada pada entri multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINNT

Dibawah sub bagian [operating systems] adalah pilihan sistem operasi yang akan diboot.

Untuk menambahkan kernel Linux Anda pada boot loader sehingga dapat memasukkan menu Linux dalam pilihannya, Anda harus menyalin kernel Anda ke partisi /drive Windows NT. Caranya:

Masuk ke lingkungan Linux. Siapkan disket jika perlu.

Dengan asumsi Linux Anda berada pada/dev/hda2 jalankan perintah berikut dengan account root :

# dd if=/dev/hda2 of=/bootsect.lnx bs=512 count=1

Salin file bootsect.lnx ke dalam partisi Windows NT. Jika Anda dapat mengaitkan (mounting) partisi Windows NT di Linux Anda dapat menyalin langsung.

# cd /

# mount -t ntfs /dev/hda1 /mnt

# cp bootsect.lnx /mnt

# umount /dev/hda1

Atau dengan cara menyalin ke disket.

# cd /

# mount -t msDOS /dev/fd0 /mnt

# cp bootsect.lnx /mnt

# umount /dev/fd0

Selesai menyalin ke disket, jangan lupa untuk memindahkan ke Drive C:\ jika nanti sudah berada pada lingkungan Windows NT.

Boot komputer Anda. Masuk ke lingkungan Windows NT. Jalankan DOS prompt.

Sebelum mengedit file boot.ini hilangkan dulu atributnya.

C:\ attrib -r -s boot.ini

Lalu edit entri pada boot.ini guna menambahkan salinan kernel Linux Anda ke dalamnya. Edit bisa menggunakan notepad atau program edit di DOS prompt.

[boot loader]

timeout=30

default=multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINNT [operating systems]

multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINNT=”Windows NT Server”

multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINNT=”Windows NT Server[vga mode]“

c:\bootsect.lnx=”Linux”

Berikutnya, kembalikan lagi atribut filenya.

C:\ attrib +r +s boot.ini

Boot komputer Anda dan lihat perbedaannya. Sekarang Anda memiliki menu Linux untuk di jalankan.

OS Loader V4.00

Please select the operating system to start:

Windows NT Server Version 4.0

Windows NT Server Version 4.0 [VGA mode]

Linux

Loadlin

Selain menambahkan entri pada boot loader, Anda bisa menjalankan Linux lewat loadlin (load Linux). Pada distribusi Slackware, Anda bisa peroleh di diskset a8.

Loadlin adalah program yang menjalankan kernel Linux lewat DOS prompt. Paket Loadlin (loadlin.tgz) setelah diekstrak pada direktori Windows, biasanya terdiri atas :

readme.1st file

readme

loadlin.exe

Loader

copying GPL dari Free Software Foundation

test.par contoh file parameter

linux.bat contoh file batch

initrd.tgz contoh yang sangat sederhana initrd (/linuxrc)

doc

doc/changes sejarah LOADLIN

doc/quicksta.rt manual

doc/params.doc penjelasan parameter perintah Linux

doc/announce.txt porting saat mengumumkan bzImage+initrd

doc/initrd.txt penjelasan initrd (sebagaimana linux/Documentation/*)

doc/lodlin16.lsm

src sumber

src/loadlin.asm

rc/loadlin.asm

src/loadlini.asm

src/loadlinj.asm

src/loadlinm.asm

src/makefile makefile untuk TASM

src/pgadjust.asm bagian 32-bit dari Loadlin, yang dihasilkan oleh /srclinux.tgz

src/srclinux.tgz sumber 32-bit (harus dikompilasi di Linux)

Paket loadlin tidak dibahas secara detail disini. Untuk dapat menjalankan Linux dengan Loadlin dengan cepat :

Pastikan Anda sudah menginstal loadlin di Windows, dan salinan dari image kernel Anda (Bzimage atau Vmlinuz). Catat pula pada partisi berapa Linux Anda berada (/dev/hdax).

Untuk menjalankan secara cepat, restart komputer Anda dan masuk dalam DOS Mode. Menjalankan Loadlin dari prompt di Windows tidak akan berhasil.

Masuk ke direktori Loadlin. Diasumsikan bahwa Linux Anda berada di /dev/hda2 dan kernel Anda sudah disalin ke dalam direktori loadlin dengan nama VmLinuz.

C:\cd loadlin

C:loadlin\> loadlin c:\loadlin/Vmlinuz root=/dev/hda2 ro

Untuk memudahkan Anda, buatlah sebuah batch file (misal: Linux.bat) yang berisi perintah loadlin diatas.

Pada bab ini, telah dipelajari bersama bagaimana instalasi Linux (khusus tiga distribusi). Distribusi Slackware memberikan pilihan yang cukup beragam untuk metode instalasinya. Selain metode standar di atas, Anda dapat pula menginstal Slackware dengan disket. Pada direktori slakware, cukup dijalankan skrip makeflop, untuk menyalin paket aplikasi ke dalam disket. Semua kernel yang ditawarkan Slackware disini, merupakan kernel standar, dibuat dengan menyesuaikan perangkat keras. Jika nantinya Anda sudah terbiasa dengan Linux, Anda perlu mengkompilasi ulang kernel disesuaikan dengan kebutuhan dan perangkat keras yang Anda miliki. Hal demikian akan membantu kinerja mesin Linux dalam melayani pengguna.

Distribusi SuSE memberikan modus instalasi yang cukup kompleks. Konfigurasi standar pada saat instalasi sudah menyentuh beberapa program (misalnya sendmail), sehingga begitu SuSE dijalankan dapat langsung menjalankan layanannya dengan baik. Sedangkan RedHat yang sudah mulai menggunakan tampilan grafis, memberikan kemudahan bagi pengguna. Pilihan model instalasi yang mencakup wokstation, Server, atau Custom membuat pendatang baru akan lebih mudah dalam menjatuhkan pilihan tanpa perlu memilih paket-paket program yang relatif belum dikenal. Kemampuan dalam memberikan pilihan secara bebas bagi pengguna tingkat lanjut pun masih diwakili dengan pilihan Custom.

Upgrade program dari tiap distribusi (misalnya dari Slackware 4.0 ke Slackware 7.0), pada prinsipnya tidak diperlukan. Yang perlu dijalankan hanyalah upgrade dari kernel yang Anda punyai. Semakin baru kernel Anda, semakin banyak fitur yang ditawarkan.

Konfigurasi Sistem

Bab ini membahas bagaimana mengkonfigurasi beberapa setting pada Linux secara umum. Bahasan utama mempergunakan distribusi Slackware, dengan tambahan catatan pada distribusi SuSE dan RedHat untuk seting mempergunakan program bantu. Pilihan Slackware sebagai bahasan utama dilatarbelakangi oleh sebab bahwa seting di Slackware sebagian besar manual (tidak memiliki program bantu) sehingga bisa diterapkan pada Linux semua distribusi. Penambahan informasi dengan program bantu, pada prinsipnya hanya mempermudah dalam konfigurasi, namun mempunyai keterbatasan hanya berlaku di satu distribusi saja.

Konfigurasi dasar yang disampaikan di bab ini cukup untuk membuat Linux dapat dimanfaatkan sebagai server ataupun workstation pada jaringan. Pertama adalah review apa yang sebetulnya terjadi pada Linux saat komputer booting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

slide kulo