Senin, 18 Mei 2009
A Little Piece Of Heaven
for me to take what's mine, until the end of time
We were more than friends, before the story ends,
And I will take what's mine, create what God would never design
Our love had been so strong for far too long,
I was weak with fear that something would go wrong,
Before the possibilities came true,
I took all possibility from you
Almost laughed myself to tears,
(ha hahahahaha)
conjuring her deepest fears
(come here you fucking bitch)
Must have stabbed her fifty fucking times,
I can't believe it,
Ripped her heart out right before her eyes,
Eyes over easy, eat it, eat it, eat it
She was never this good in bed even when she was sleeping
now she's just so perfect I've never been quite so fucking deep in
it goes on and on and on,
I can keep you looking young and preserved forever,
with a fountain to spray on your youth whenever
’Cause I really always knew that my little crime
would be cold that's why I got a heater for your thighs
and I know, I know it's not your time
but bye, bye
and a word to the wise when the fire dies
you think it's over but it's just begun
but baby don't cry
You had my heart, at least for the most part
’cause everybody's gotta die sometime,
We fell apart, let's make a new start
’cause everybody's gotta die sometime, yeah yeah
but baby don't cry
Now possibilities I'd never considered,
are occurring the likes of which I'd never heard,
Now an angry soul comes back from beyond the grave,
to repossess a body with which I'd misbehaved
Smiling right from ear to ear
Almost laughed herself to tears
Must have stabbed him fifty fucking times
I can't believe it
Ripped his heart out right before his eyes
Eyes over easy, eat it, eat it, eat it
Now that it's done I realize the error of my ways
I must venture back to apologize from somewhere far beyond the grave
I gotta make up for what I've done
’Cause I was all up in a piece of heaven
while you burned in hell, no peace forever
’Cause I really always knew that my little crime
would be cold that's why I got a heater for your thighs
and I know, I know it's not your time
but bye, bye
and a word to the wise when the fire dies
you think it's over but it's just begun
but baby don't cry
You had my heart, at least for the most part
’Cause everybody's gotta die sometime,
We fell apart, let's make a new start
’Cause everybody's gotta die sometime, yeah yeah
But baby don't cry
I will suffer for so long
(What will you do, not long enough)
To make it up to you
(I pray to God that you do)
I'll do whatever you want me to do
(Well then I’ll grant you one chance) *
And if it's not enough
(If it’s not enough, If it’s not enough)
If it's not enough
(Not enough)
Try again
(Try again)
And again
(And again)
Over and over again
We’re coming back, coming back
We’ll live forever, live forever
Let’s have wedding, have a wedding
Let’s start the killing, start the killing
"Do you take this man in death for the rest of your unnatural life?"
"Yes, I do"
"Do you take this woman in death for the rest of your unnatural life?"
"I do"
"I now pronounce you"
’Cause I really always knew that my little crime
would be cold that's why I got a heater for your thighs
and I know, I know it's not your time
but bye, bye
And a word to the wise when the fire dies
you think it's over but it's just begun
but baby don't cry
You had my heart, at least for the most part
’Cause everybody's gotta die sometime,
We fell apart, let's make a new start
’Cause everybody's gotta die sometime, yeah yeah
But baby don't cry
tension
Roll out of bed but I'm never quite alone
Tension is pulling me in all directions
And all of these problems use me as their own
Sometimes the pressure will just drive you crazy
At any time I could explode
I need some piece of mind, it's got me tired
Don't wanna lose it, but I'm turning down that road
I need a moment 'cause I've spread myself to thin
We all need a moment in our live
Works hard, the days too long
And that's just where it begins
Tension has had us all this time
I sit in traffic every single morning
Just as I arrive, I'm slaving to the grind
Making the money so I feed my family
But I can't raise them, 'cause I ain't got the time
I got no free days on my busy schedule
I turn the page and it's the same
Don't like my situation, you don't either
Don't wanna look back scared, I'm working life away
I need a moment 'cause I've spread myself to thin
We all need a moment in our live
Works hard, the days too long
And that's just where it begins
Tension has had us all this time
But every now and then
I drive alone
An open road
Hot summer days
A gentle breeze that feels alright
Home alone
And I can't feel the pain
Only strength
Enjoy the sights
I feel alive
When actually here just feels alright
Far from home
I need a moment 'cause I've spread myself to thin
We all need a moment in our live
Works hard, the days too long
And that's just where it begins
Tension has had us all this time
INDONESIA SANGAT MEMERLUKAN PERINGATAN DINI TSUNAMI
tanda-tanda sebelum tsunami
INDONESIA SANGAT MEMERLUKAN PERINGATAN DINI TSUNAMIPengembangan Tsunami Early Warning System (TEWS) perlu segera dilaksanakan mengingat daerah pesisir Indonesia banyak memiliki daerah rawan gempa yang berpotensi menimbulkan tsunami. Hal ini juga menjadi penting karena peralatan yang dimiliki Indonesia saat ini beroperasi lebih lambat 10 menit dari rata-rata perkiraan waktu masuknya gelombang tsunami menjangkau daerah-daerah pantai. Bantuan Jepang-Remotely Operated Vehicle(ROV)Hyper Dolphin bantuan Jepang untuk BMG. Alat ini dipergunakan memantau perubahan di kedalaman maksimal 3.000 meter dari permukaan laut. Pada beberapa penelitian di Jepang peralatan ini juga digunakan untuk mengamati perilaku Ikan Hiu. Hal itu dikatakan Kepala Divisi Instrumentasi Geofisika dan Kalibrasi, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Masturyono Ph D kepada wartawan di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, baru-baru ini. "Semua alat di BMG operasional, tetapi belum ada yang automatic processing (bekerja secara otomatis) meski sudah real time. Sehingga perlu waktu 30 menit baru selesai. Tetapi, melihat kondisi rata-rata pantai, kita hanya punya waktu 20 menit (waktu gelombang menyerang daerah berpenduduk)," jelas Masturyono. Pada acara yang juga dihadiri Deputi Menristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan IPTEK Wendy Aritenang dan Direktur Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT Dr Ir Tusy A Adibroto MSi, Masturyono juga mengatakan, peralatan yang real time jumlahnya masih terbatas sehingga penyebarannya pun tidak merata. Hal ini juga menimbulkan keterlambatan pengolahan data. "Peralatan ini perlu disamakan sehingga pengolahan data bisa dicapai dalam waktu lima menit saja," katanya. Selain TEWS, sebenarnya masih ada cara yang lebih ekonomis, seperti yang diterapkan di Cina. Negeri tirai bambu itu menerapkan sistem prediksi dari 10 parameter yang dianalisis. Meski pernah satu kali mencatat sukses besar memprediksi tsunami, cara ini ternyata memiliki kesimpulan yang berbeda-beda di sejumlah negara yang melakukannya. Begitu pula dengan cara statistik yang memprediksi gempa berdasarkan siklus terjadinya (return period). Masalahnya, semakin tinggi besaran (magnitude) gempa semakin lama siklus terjadinya. Selain itu, Indonesia tidak memiliki data gempa yang dapat diandalkan dan ini berarti dapat memperbesar kesalahan (error) perhitungan menjadi 10 persen. "Misalnya gempa enam skala Richter memiliki siklus 10 tahun. Kalau error 10 persen berarti prediksi terjadinya setiap enam tahun," jelas dia. Dengan peralatan seperti itu, maka akan sangat sulit memberikan informasi yang real time. Pasalnya, tsunami rata-rata memiliki kecepatan rambat 12 km per menit atau 200 meter per detik, sementara pantai di Indonesia yang rata-rata hanya berjarak 400 meter dari daerah-daerah rawan gempa. Artinya, tsunami akan menyentuh pantai hanya dalam waktu 4-5 menit. Meskipun peralatan yang ada baru mengumumkan tsunami setelah 30 menit, masih ada daerah yang bisa memanfaatkan peringatan itu. "Misalnya ketika di Parangtritis, Yogyakarta, terjadi tsunami, maka penduduk di Pelabuhan Ratu yang baru dijangkau gelombang tsunami dari Parangtritis setelah 40 menit masih dapat mengamankan diri," katanya. Hal senada dikatakan Wendy Aritenang. "Peralatan dan sistem observasi yang dimiliki beberapa institusi riset maupun instansi terkait masih lebih banyak berfungsi mendeteksi bahaya. Karenanya, perlu upaya integrasi agar hasil observasi menjadi informasi bencana yang dapat disebarluaskan secara real time," katanya. Sebanyak 58 seismograf milik BMG yang tersebar di lima wilayah (Medan, Ciputat, Denpasar, Makassar, dan Jayapura) belum dapat real time. Sebanyak 54 stasiun permanen pengamatan gelombang (tide gauge) milik Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakorsurtanal) untuk mengukur pasang surut air juga belum real time. Sementara, sebanyak 18 Global Positioning System (GPS) milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) belum terintegrasi ke BMG. Hal yang sama juga terjadi dengan 10 stasiun pengamatan gelombang milik PT Pelindo dan 12 buoys (alat pendeteksi lingkungan laut) milik BPPT. Karenanya, Kementerian Riset dan Teknologi bekerja sama dengan BMG, Departemen Komunikasi dan Informasi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Luar Negeri, Bappenas, Bakornas PBP, BPPT, Bakorsurtanal, LAPAN, LIPI, dan ITB menyusun grand scenario Pengembangan Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia (Indonesian Tsunami Early Warning System). Sistem ini diharapkan mampu memberikan peringatan dini dalam waktu lima menit setelah terjadinya gempa. Sistem ini tidak hanya untuk bencana tsunami, tetapi juga memberikan peringatan dini terhadap bahaya bencana lain seperti banjir, tanah longsor, letusan gunung berapi, dan kebakaran hutan. Selain itu, guna menjadi bagian terintegrasi secara internasional, maka sistem ini juga memerlukan protokol standar agar serasi (compatible) dengan kinerja sistem yang berlaku secara internasional. Karenanya, pembentukan sistem ini juga bekerja sama dengan sejumlah negara lain, seperti Jepang, Belanda, dan Cina. Beberapa negara sudah ada yang bersedia memberikan bantuan. Norwegia yang akan membantu memperbarui 12 sea-watch buoys yang sudah dimiliki Indonesia, Jepang akan membantu pengembangan 16 seismograf, dan Cina akan membantu 10 unit seismograf. Persiapan Publik Selain pengembangan TEWS, menurut Tusy, mempersiapkan warga dan infrastruktur agar tahan gempa juga menjadi bagian yang tidak kalah penting dalam grand scenario itu. "Penataan ruang dan pemilihan tempat, serta pembuatan jalan untuk evakuasi juga perlu diperhatikan. Begitu pula dengan persiapan mental," katanya. Keberhasilan tingkat persiapan ini sangat bergantung pada pemerintah setempat. Saat ini sudah ada tiga daerah yang dijadikan percontohan persiapan menghadapi gempa yakni Bengkulu, Sumatera Barat, dan Pangandaran, Jawa Barat. "Rencananya, dalam 10 tahun ke depan, seluruh daerah pantai sudah melakukan hal yang sama," katanya. Sayangnya, seperti dibenarkan Tusy, grand scenario ini belum memikirkan ketersediaan peralatan darurat yang mampu memberikan peringatan dini kepada masyarakat sebelum terbentuknya TEWS. Padahal, belum tentu TEWS terbentuk dalam waktu yang singkat, sementara tsunami belum diketahui kapan akan terjadi lagi, bisa satu tahun ke depan atau lebih singkat lagi. (Y-5) Sumber : Suara Pembaruan (13/5/05) *gh
GEMPA bumi dan gelombang tsunami yang melanda Asia telah memicu digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi Tsunami (KTT Tsunami) di Jakarta pada tanggal 6 Januari 2005 lalu. KTT yang dihadiri para pemimpin negara dan organisasi internasional ini telah menyepakati dibangunnya sistem peringatan dini (early warning system) untuk meminimalisasi risiko yang ditimbulkan bencana tsunami.
Pembangunan sistem peringatan dini ini memerlukan dana lebih dari 1 miliar dolar AS. Sistem ini pun membutuhkan sedikitnya 30 seismograf, sepuluh pelampung pendeteksi gelombang, dan enam alat khusus yang ditempatkan di kedalaman lautan. Jika saja manusia dapat merasakan gejala tsunami, pembangunan sistem peringatan dini ini pun tidak begitu diperlukan.
Sebenarnya, alam telah memberikan peringatan sebelum terjadinya sebuah gempa atau tsunami. Beberapa hewan memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan merasakan gejala tsunami yang tidak dapat dilakukan manusia dan peralatan secanggih apa pun.
Kantor berita Reuters melaporkan, Taman Nasional Yala di Sri Langka telah dipenuhi mayat manusia, namun tidak satu pun ditemukan bangkai-bangkai hewan. Taman Nasional Yala merupakan rumah bagi 200 ekor gajah Asia, leopard, rusa, dan hewan liar lainnya. Gelombang tsunami yang menerjang Sri Langka sama sekali tidak membunuh hewan-hewan yang terdapat di daerah tersebut.
Seorang staf di Taman Nasional Yala mengatakan, tidak ada gajah yang mati, bahkan tidak ditemukan bangkai hewan kecil seperti kelinci sekalipun. Hewan memiliki indra keenam dan dapat merasakan gejala suatu bencana.
Di Pantai Khao Lak, Thailand, gajah-gajah tunggang yang sedang dinaiki turis terlihat gelisah dan berlarian ke arah bukit. Beberapa saat sebelum datangnya gelombang, gajah ini terus-menerus bersuara dan gelisah (agitated). Mereka ini kembali tenang dan tidak bersuara setelah berada di bukit. Setelah itu, muncul gelombang tsunami yang menghantam pantai sejauh 1 km. Gajah-gajah yang ditunggangi turis itu pun selamat dan tidak tersentuh gelombang. Gajah ini telah menyelamatkan sejumlah turis asing dari gelombang tsunami.
Ethologi sebagai ilmu
Kepercayaan yang mengatakan, hewan dapat merasakan gejala alam dan gempa telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Tahun 373 sebelum masehi, sejumlah sejarawan mencatat, hewan seperti tikus, ular, dan musang telah meninggalkan kota Helis di Yunani beberapa hari sebelum terjadinya gempa yang menghancurkan kota tersebut.
Hewan memiliki tingkah laku yang terlihat dan saling berkaitan secara individual maupun kolektif. Berbagai macam tingkah laku hewan merupakan cara bagi hewan tersebut untuk berinteraksi secara dinamik dengan lingkungannya. Tingkah laku yang dimiliki berbagai macam hewan telah melahirkan bidang ilmu tersendiri bernama ethology. Ethologi merupakan ilmu yang mempelajari gerak-gerik atau tingkah laku hewan di lingkungan alam dan di lingkungan lain hewan tersebut biasa hidup.
Para peneliti perilaku hewan (ethologist) mempelajari fisiologi perilaku dengan metode analisis dan morfologi perilaku dengan metode komparatif. Konrad Z. Lorenz dianggap sebagai Bapak Ethologi Modern. Lorenz merumuskan, perilaku hewan, adaptasi fisiknya, merupakan bagian dari usahanya untuk hidup. Dalam ethologi diakui, perilaku hewan timbul berdasarkan motivasi, hal ini menunjukkan, hewan mempunyai emosi. Etologi erat kaitannya dengan bidang ilmu lain seperti geologi, karena ada beberapa perilaku hewan yang dapat menunjukkan akan terjadinya suatu gempa atau tsunami.
Meskipun demikian, beberapa ahli geologi di Amerika masih bersikap skeptis dalam melihat fenomena tingkah laku hewan sebelum terjadinya tsunami. Andi Michael, seorang ahli dari United States Geological Survey (USGS) menganggap, tingkah laku abnormal hewan yang terlihat sebelum terjadinya tsunami ini hanyalah sebuah anekdot.
USGS menyatakan, tidak ada hubungan antara perilaku hewan dengan terjadinya gempa. Pada tahun 1970-an, USGS pernah melakukan penelitian tentang prediksi gempa melalui pengamatan perilaku hewan, namun tidak ada hasil nyata dari penelitian tersebut.
Gempa di Haicheng dan Tangshan
Sementara itu, George Carayanis dalam artikelnya menulis, sebuah penelitian di Cina telah mengindikasikan penggunaan perilaku hewan sebagai metoda untuk memprediksi sebuah gempa. Para peneliti telah sukses memprediksi sebuah gempa di Kota Haicheng pada bulan Februari 1975 melalui pengamatan perilaku hewan yang abnormal. Ular keluar dari lubangnya di musim dingin dan terlihat pula kemunculan sejumlah besar tikus yang berlari tanpa arah. Kejadian ini diakhiri beberapa gempa pada akhir Desember 1974.
Pada bulan Januari 1975, laporan mengenai perilaku hewan yang abnormal telah diterima di berbagai tempat di kota Haicheng. Aktivitas ini semakin intensif pada tiga hari pertama di bulan Januari dan telah dilaporkan pula, hewan ternak seperti sapi, babi, kuda, dan anjing telah memperlihatkan tingkah laku yang abnormal. Setelah itu, pada tanggal 4 Februari 1975 sebuah gempa pun menghancurkan kota Haicheng di Provinsi Liaoning Cina. Namun, melalui pengamatan perilaku hewan ini, sekira 90.000 nyawa dapat diselamatkan.
Setahun kemudian, seorang peternak kuda di sekitar kota Tangshan, Cina, melaporkan, kuda dan keledai mereka tidak mau makan, namun ternak tersebut malah melompat dan menendang hingga keluar dari kandang. Beberapa detik kemudian, terlihat cahaya putih menyilaukan di angkasa dan terjadilah gempa di area tersebut. Laporan lain menyebutkan, beberapa ekor kambing menolak kembali ke kandang, kucing dan anjing membawa anak-anaknya keluar rumah, babi mengeluarkan suara-suara aneh, ayam meninggalkan kandang di tengah malam, ikan berenang tanpa tujuan, dan burung-burung meninggalkan sarangnya.
Kasus serupa terjadi pula di Jepang. Sekira 80% gempa di Jepang terjadi di tengah lautan. Hal ini menyebabkan terjadinya perilaku abnormal pada ikan. Spesies ikan yang biasa hidup di lautan dingin yang dalam, dapat tertangkap nelayan di perairan yang dangkal dan hangat beberapa saat sebelum terjadinya gempa. Ikan memiliki sensitivitas tinggi terhadap variasi medan elektrik yang terjadi sebelum gempa. Sensitivitas seperti ini memungkinkan beberapa hewan untuk dapat mendeteksi gas radon yang dikeluarkan dari tanah sebelum gempa.
Setelah diketahui, hewan dapat memprediksi terjadinya bencana alam, beberapa peneliti Cina telah melakukan survei mengenai variasi perilaku hewan sebelum terjadinya gempa. Kelompok peneliti yang terdiri dari ahli biologi, geofisika, kimia, meteorolgi dan biofisika ini melakukan survei di kota Tangshan dan sejumlah daerah disekitarnya yang telah dilanda gempa pada tahun 1976. Setelah mengunjungi beberapa tempat dan melakukan wawancara dengan penduduk lokal, peneliti ini memperoleh 2.000 kasus tentang perilaku abnormal hewan yang terjadi sebelum gempa.
Beberapa perilaku abnormal
Berbagai fenomena dan fakta tentang perilaku abnormal hewan sebelum terjadinya gempa tertulis pula dalam artikel David Jay Brown yang berjudul Etho-Geological Forecasting. Disebutkan, seorang ahli geologi dari California,AS mengklaim dapat memprediksi sebuah gempa dengan tingkat akurasi 75% melalui penghitungan jumlah hewan peliharaan (pets) yang hilang, penghitungan ini telah dilakukan selama bertahun-tahun. Akhirnya, dapat disimpulkan, angka hilangnya hewan peliharaan (anjing dan kucing) akan naik secara signifikan selama dua minggu sebelum gempa. Kesimpulan ini terbukti ketika memprediksi gempa di Loma Prieta, Northern California, AS.
Sebelum terjadinya gempa, beberapa hewan menunjukkan perilaku abnormal dengan pola tingkah laku yang khas pada setiap spesies. Ular merupakan hewan yang biasa tidur di musim dingin (hibernate), namun ular ini akan keluar dari lubangnya sebelum terjadinya gempa, kemudian membeku di atas permukaan salju. Tikus akan terlihat linglung (dazed) beberapa saat sebelum gempa, sehingga dapat dengan mudah ditangkap tangan. Burung merpati akan memperlambat terbangnya ketika akan menuju suatu tempat. Ayam akan menghasilkan telur yang sedikit, bahkan tidak bertelur sama sekali. Babi secara agresif saling menggigit satu sama lain sebelum terjadinya gempa (Tributsch, 1982).
Lebah terlihat meninggalkan sarangnya dalam kondisi panik beberapa menit sebelum gempa, dan tidak akan kembali ke sarangnya sampai 15 menit setelah gempa berhenti. Bahkan hewan kecil seperti lintah (leechs), cumi-cumi (squid), dan semut pun memperlihatkan perilaku abnormal sebelum terjadinya gempa (Miller, 1996).
Fenomena terjadinya perilaku yang tidak lazim pada hewan sebelum terjadinya gempa dapat dijelaskan dengan berbagai teori. Sebagian besar hewan memiliki kapasitas pendengaran (auditory capacities) yang melebihi manusia. Selain itu, hewan dapat memberikan reaksi terhadap pancaran suara ultra (ultrasound) sebagai getaran mikroseismik dari patahan batuan.
Fluktuasi medan magnet bumi dapat menyebabkan perilaku abnormal pada hewan. Beberapa hewan memiliki sensitivitas terhadap variasi medan magnet bumi yang terjadi di dekat pusat gempa (episenter). Perubahan medan magnet bumi dapat memengaruhi proses migrasi burung-burung, dan menganggu kemampuan navigasi ikan. Selain itu, ion-ion yang bermuatan dapat keluar sebelum terjadinya gempa. Hal ini menyebabkan partikel ion yang bermuatan listrik dapat mengubah pemancar gelombang saraf (neurotransmitter) dalam otak hewan.
”Animal’s warning system”
Kemampuan hewan yang dapat mendeteksi sebuah gempa memberikan inspirasi pada manusia untuk membuat peralatan yang memiliki kemampuan serupa. Marsha Adams, seorang peneliti gempa di San Fransisco, AS mengklaim dirinya telah mengembangkan sensor yang dapat menangkap sinyal elektromagnetik frekuensi rendah dengan keakuratan 90%. Peralatan itu menangkap sinyal yang sama dengan sinyal yang ditangkap hewan. Beberapa hewan memiliki reseptor untuk menangkap getaran berfrekuensi tinggi dan rendah.
Sistem peringatan dini (early warning system) dengan menggunakan pengamatan terhadap perilaku hewan memerlukan pengembangan dan penelitian lebih lanjut. Cina telah menjadi pioner dengan mendirikan stasiun percobaan (experimental station) untuk memprediksi terjadinya gempa bumi menggunakan observasi biologi di Provinsi Xingtai pada tahun 1968. Jika sistem ini telah teruji dan berkembang dengan baik, maka sistem ini dapat menghemat biaya dalam membeli berbagai instrumen dan peralatan untuk memprediksi gempa.***
Sabtu, 16 Mei 2009
BERKELUH KESAH DENGAN INDAH
| |
| |
|
Aku ingin menjadi LUAR BIASA !
Mata, pikiran dan hati selalu ingin melihat semuanya indah seperti yang kita impikan. Tetapi mengapa kenyataannya tidak seperti yang kita harapkan ? Anda tentu punya impian, harapan, keinginan atau cita - cita.Pertanyaanya, sudahkah semuanya menjadi kenyataan ? atau sudah berapa persenkah anda mewujudkannya ?
Tulisan ini akan mengajak anda mendesain masa depan yang lebih baik. Namun sebelum melanjutkan membacanya , siapkan pensil dan buku untuk mencatat hal terpenting yang muncul. Siapkan pula pikiran, hati, ketulusan serta kejujuran anda menerima dalil - dalil di bawah ini :
Pengakuan diri yang jujur merupakan kunci sukses pribadi anda
Sebuah keberanian akan mengantar anda kejalan yang tepat
Sikap mau belajar merupakan teman seperjalanan yang akan memberi penerangan
Rendah hati adalah senjata untuk menghancurkan semua rintangan
Setelah memahami dalil - dalil diatas, mari berlayar memahami diri anda, menemukan impian dan meraihnya.
Cita - cita. Pengenalan diri secara jujur merupakan sikap yang sangat bijaksana sebelum anda ingin menjadi luar biasa. Dengan begitu anda akan menemukan kelebihan dan kekurangan anda. " aku dan cita - citaku " adalah suatu bentuk keinginan paling mendalam dari setiap orang. Untuk mengenali diri anda sendiri maka anda harus set ulang apa sebenarnya cita - cita anda. Mau jadi apa saya dalam 3, 5, 10 tahun mendatang ? Orang - orang luar biasa selalu mencari lingkungan yang mendukung dirinya menjadi apa yang diimpikannya. Jika tidak menemukannya, mereka tidak pasrah ! Mereka justru menciptakan lingkungan sendiri. Silahkan introspeksi diri apakah cita - cita anda sejalan dan mendapatkan lingkungan yang sesuai. Jika tidak anda harus berani keluar dari jalan yang selama ini dijalani. Beranilah berputar haluan ! Lalu tatapkan cita - cita anda dan pegang teguh itu. Kenali diri anda dengan cita - cita anda.
Citra Diri. Bagaimana cara anda memandang diri anda sendiri ? Apakah anda melihat diri anda sebagai sosok yang lemah, tak berdaya, penuh rasa rendah diri, apatis, egois, menyebalkan, minder, takut gagal atau sifat dan sikap negatif lainnya ? Citra diri yang baik merupakan syarat mutlak untuk anda menjadi manusia yang luar biasa. Jika selama ini anda pesimis pada diri sendiri,maka sudah waktunya mengubah diri menjadi optimis, berpenghargaan besar, berambisi, dan berani menghadapi tantangan dan resiko. Setiap pribadi layak untuk berhasil dan sukses. Setiap pribadi berhak menetapkan cita - citanya setinggi langit, berhak mendapatkan apa yang diinginkan. Selama anda merasa todak layak, tidak mampu, itu berarti anda terlalu menghina diri anda sendiri. Anda sudah menginjak - injak diri sendiri. Sebab itu perbaiki cara melihat diri sendiri. Perbaiki citra diri anda.
Harga Diri. Perasaan diri sendiri atau berapa besar menyukai diri sendiri itu adalah sebuah harga diri. Pernahkah anda membayangkan jadi bintang film terkenal yang disanjung dan dihormati banyak orang ? Bukankah hati dan perasaan anda sangat luar biasa ? Bukankah itu sangat berpengaruh terhadap perasaan ? Bukankah kemudian anda semakin menyukai diri anda sendiri ? Itulah sebuah harga diri. Menyukai, bangga, dan menyayangi diri sendiri merupakan faktor terpenting untuk menjadi luar biasa. Orang lain tidak mungkin akan menghargai anda jika anda sendiri tidak pernah menghargai diri sendiri. Kalau anda memberikan nilai 10 pada diri anda maka orang lain pun akan memberikan nilai 10, bahkan lebih ! Sebaliknya jika anda sudah tidak menghargai diri sendiri, begitu murah menghargai diri sendiri, orang lain pun akan melakukan hal yang sama terhadap anda. Maka hargai diri anda setinggi - tingginya.
Menantang Diri Sendiri. Anda tidak mungkin termotivasi setiap saat.
Mulai Bergerak. Setelah mengetahui dengan pasti ke mana anda akan pergi, maka saatnya anda bergerak. Kesiapan sangatlah diperlukan dalam perjalanan anda menjadi manusia yang luar biasa. Maka hal - hal yang harus anda lakukan adalah : mengubah frustasi menjadi aksi. Sudah saatnya anda tinggalkan konsep - konsep, metode, cara - cara kerja dan kebiasaan lama. Ganti dengan yang baru. Saatnya anda bangkit, bangun dan sadar bahwa ternyata anda menjadi luar biasa jika anda mau dan bersedia membayar harganya. Apa yang harus anda perbuat ? Buat daftar sifat terbaik lalu buang sifat buruk. tetaplah bergairah, terus belajar mengembangkan potensi diri, kepribadian, tantangan lebih berani, selalu bicara positif, membuat prestasi lebih baik, selalu berhubungan dengan orang lain, selalu memotivasi diri setiap saat, dan memahami hukum panen. Jika anda menghendaki buah durian janganlah menanam biji jagung.
Menjadi Luar Biasa. Setelah mengenali diri, berani menantang diri sendiri, mulai bergerak ke depan ke arah perbaikan, kemajuan, pengembangan diri yang positif, maka siap - siaplah menyongsong lahirnya diri anda sebagai manusia luar biasa. Jika sudah jadi manusia baru , siapkan " pakaian, sepatu, helm dan kendaraan yang baru ". Pakaian melambangkan cara, pola, kebiasaan hidup dan harga diri yang baru. Menjadi manusia luar biasa berarti cara berfikirpun harus disesuaikan, emosi dikontrol, perkataan dicermati, tindakan dikontrol. Sebagai manusia luar biasa anda seperti berdiri di bawah lampu sorot. Sepatu melambangkan langkah, tindakan dan keputusan anda. Maka selalu pertimbangkan dengan baik -baik dan hitung risikonya dengan tepat. Helm melambangkan pikiran, cara berfikir, cara belajar, memandang masalah dan cara memberi arti terhadap sesuatu hal. Berfikir terlebih dulu baru bertindak adalah cara yang benar yang dilakukan oleh orang - orang luar biasa. Kendaraan berati fasilitas yang dipergunakan untuk menuju ke masa depan yang anda inginkan. Kendaraan anda tidak lain adalah semangat anda.
Pentingnya pengembangan diri
Bulan Ramadhan yang baru lalu, saya berkesempatan berkunjung ke Jepang. Saat itu, saya menyaksikan fenomena peradaban modern
Negara Jepang, dengan caranya sendiri mampu mengantarkan masyarakatnya menjadi masyarakat dengan peradaban modern. Rahasia pencapaian kemajuan mereka adalah Keizen. Kaizen adalah konsep yang diperkenalkan oleh Masaaki Imai, seorang pakar produktivitas perusahaan Jepang. Imai yang sejak tahun 1950-an mempelajari produktivitas industri Amerika kemudian menulis buku Kaizen, The Key to Japan s Competitive Success (1986) yang berisi rahasia keberhasilan perusahaan dan industri Jepang.
Strategi Kaizen merupakan konsep tunggal manajemen Jepang yang menjadi kunci sukses dalam persaingan. Kaizen berarti penyempurnaan secara kontinyu dan melakukan pengembangan secara total dengan melibatkan semua unsur dan potensi yang ada. Kaizen berorientasi pada proses dan usaha yang optimal, berbeda dengan manajemen Barat yang lebih berorientasi pada hasil.
Esensi konsep Keizen dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bentuk upaya untuk selalu mengembangkan dan menyempurnakan kemampuan, prestasi dan produktivitas spiritual, intelektual, fisik maupun material secara kaffah alias total.
Upaya pengembangan diri
Pengembangan diri sebenarnya merupakan proses pembaruan. Proses ini disebut oleh Stephen R. Covey dalam The 7 habits of Highly Effective People (1993) sebagai konsep asah gergaji. Pembaruan yang dilakukan, menurut Covey mesti meliputi empat dimensi yaitu: pembaruan fisik, spiritual, mental dan sosial/emosional.
Pembaruan fisik dapat dilakukan dengan melalui olahraga, asupan nutrisi, dan upaya pengelolaan stres. Pembaruan spiritual dapat diraih melalui penjelasan tentang nilai dan komitmen, melakukan studi atau kajian dan berkontemplasi atau berdzikir. Dimensi mental dapat diperbarui melalui kegiatan membaca, melakukan visualisasi, membuat perencanaan dan menulis. Adapun dimensi sosial/emosional diasah melalui pemberian pelayanan, bersikap empati, melakukan sinergi dan menumbuhkan rasa aman dalam diri. Dalam proses pengembangan diri diperlukan keseimbangan (tawazun) dan sinergi (tanasuq) untuk mencapai hasil optimal sebagaimana yang diharapkan.
Pengembangan diri tidak muncul begitu saja. Untuk meraihnya, diperlukan latihan dengan pola seperti spiral. Pola ini melatih kita untuk bergerak ke atas sepanjang spiral secara terus-menerus. Pola spiral ini memaksa kita untuk melalui tiga tahap kegiatan yakni belajar, berkomitmen, dan berbuat. Latihan ini harus terus-menerus berjalan secara berulang-ulang sampai kualitas dan produktivitas diri kita menjadi semakin tinggi.
Apa yang perlu dikembangkan?
Dalam melakukan pengembangan diri, kita memerlukan tolok ukur yang nyata dan aplikatif untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan yang telah kita capai . Konsep Sharpening Our Concept and Tools (SHOOT) yang dikembangkan oleh Lembaga Manajenen Terapan Trustco berikut ini dapat kita jadikan sebagai contoh daftar aktivitas pengembangan diri.
1. Memperluas pengetahuan mengenai fakta situasional. Jangan bersikap tak acuh dengan lingkungan sekitar;
2. Menjalin hubungan dengan orang lain;
3. Mengelola waktu secara efektif;
4. Menjaga keaktualan pengetahuan agar tidak tertinggal dan relevan. Jangan malas mencari pengetahuan baru;
5. Berlatih untuk mengumpulkan fakta dan membuat asumsi;
6.Membuat jurnal pribadi dengan menggunakan catatan harian agar jadwal kita menjadi teratur.;
Menentukan batas-batas kekuasaan dan otoritas yang kita miliki
1. Jelas agar kita dapat leluasa berkembang;
2.Mendengarkan dengan seksama;
3.Melakukan pengambilan keputusan dengan baik;
4. Membiasakan membuat teknik perencanaan (planning) yang baik.
Melakukan secara mandiri
Proses pengembangan diri yang kita lakukan tidak akan berjalan lancar apabila kita mengandalkan dukungan dari luar. Diperlukan sebuah etos tarbiah dzatiyah (self education) yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Pembelajaran yang harus dilakukan secara mandiri ini setidaknya mencakup tiga hal, yaitu: kemampuan membuat kurikulum atau agenda pribadi (self curriculum), kemampuan menjadi pembelajar yang cepat (speed learner), dan belajar secara mandiri (self learning).
Melakukan proses pengembangan diri memang tidak bebas hambatan, bahkan seringkali penuh kendala. Albert Ellis, psikolog dan penulis terkenal dalam bukunya Feeling Better, Getting Better, Staying Better (2001) memperkenalkan konsep terapi Rational Emotive Behavior Theraphy (REBT) . Konsep ini diperkenalkan oleh Ellis untuk membantu mengatasi hambatan dalam pengembangan diri. Beberapa hal yang disampaikannya berikut ini dapat menjadi bahan renungan kita:
Bicara adalah perkara mudah. Namun, hanya bicara yang diikuti oleh tindakan yang dapat membuat segalanya menjadi lebih baik.
· Anda tidak akan dapat mencapai kemajuan apabila selalu mengerjakan sesuatu dengan cara yang sama. Oleh karena, mengubah cara harus sering dilakukan meskipun dapat membuat anda merasa kurang nyaman.
· Anda harus berusaha menghentikan kebiasaan yang tidak baik dengan sungguh-sungguh.
· Semakin lama anda tenggelam dalam perilaku yang merugikan diri sendiri, semakin lama anda harus berjuang untuk menghentikannya.
· Menghindari tindakan yang anda kuatirkan akan gagal hanya dapat mengurangi kecemasan anda sementara. Dalam jangka panjang, penghindaran ini justru dapat berakibat buruk. Oleh karena itu lebih baik menghadapinya, ketimbang mengindar.
· Makin sering anda berfikir bahwa anda tidak berguna dan tidak berharga setelah mengalami kegagalan, semakin sulit anda mencapai keberhasilan.
· Kalau anda ingin menemukan kedamaian dan kegembiraan di dunia dan Insya Allah di surga nanti, atau ingin menjadi lebih baik, anda harus memaksa diri untuk melakukannya.
Sikap diri seperti di atas perlu dibangun karena menentukan
Wallahu A lam Wa Billahit Taufiq Wal Hidayah