Selasa, 18 Januari 2011

IGP (Interior Gateway Protokol)

Sebuah interior gateway protokol (IGP) adalah routing protokol yang digunakan dalam suatu sistem otonom (AS).

Sebaliknya sebuah Exterior Gateway Protocol (EGP) adalah untuk menentukan jaringan reachability antara sistem otonom dan menggunakan IGPs untuk menyelesaikan rute dalam sebuah AS.

Interior gateway protokol dapat dibagi menjadi dua kategori: 1) Jarak-vector routing protokol dan 2) Link-negara routing protokol.

Jenis Interior gateway protokol

Jarak-vector routing protokol

Mereka menggunakan raja-Ford algoritma untuk menghitung path. Jarak di-vector routing protokol setiap router tidak memiliki informasi lengkap tentang topologi jaringan. Ini iklan yang jauh dari orang lain dan menerima iklan yang sama dari orang lain. Menggunakan routing iklan ini setiap router populates dengan tabel routing. Pada siklus berikutnya iklan, sebuah router iklan informasi dari tabel routing. Proses ini terus berlanjut sampai tabel routing setiap router memusatkan untuk nilai stabil.

Beberapa protokol ini memiliki kelemahan lambat konvergensi, namun biasanya sederhana untuk menangani dan benar-benar cocok untuk digunakan kecil dengan jaringan. Beberapa contoh dari jarak-vector routing protokol adalah:
Informasi routing Protocol (RIP)
Interior gateway routing protokol (IGRP)
Peningkatan interior gateway routing protokol (EIGRP - Cisco milik)


Link-negara routing protokol

Dalam kasus negara-Link routing protokol, masing-masing node mempunyai informasi lengkap tentang topologi jaringan. Setiap node kemudian secara mandiri menghitung terbaik dari hop berikutnya untuk setiap kemungkinan tujuan di jaringan lokal menggunakan informasi dari topologi. Kumpulan terbaik berikutnya hops bentuk tabel routing untuk node.

Ini berbeda dengan jarak-vector routing protokol, yang bekerja dengan masing-masing node berbagi dengan tabel routing dengan tetangga. Di negara-link protokol, yang lulus hanya informasi antara node adalah informasi yang digunakan untuk membangun konektivitas peta.

Contoh Link-negara routing protokol adalah:
Buka singkat path pertama (OSPF)
Intermediate sistem untuk intermediate sistem (IS-IS)

Ciri-ciri dan Cara Kerja Dinamic Router

a. RIP versi 1

Routing Information Protocol ( RIP ) Version 1 merupakan Distance Vector routing protocol dimana merupakan protokol untuk routing secara dinamis yang menggunakan hop count sebagai metric.

Ciri – cirinya :
1. Spesifikasi asli RIP didefinisikan dalam RFC 1058 classful menggunakan routing. Update routing periodik
tidak membawa informasi subnet
2. Kurang dukungan untuk variable length subnet mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak memungkinkan
untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama.
3. Semua subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada dukungan untuk
router otentikasi, membuat RIP rentan terhadap berbagai serangan

Cara kerjanya :
RIP mengirimkan routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik. RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah network remote, tetapi secara default RIP memiliki jumlah hop maksimum yang diizinkan, yaitu 15, yang berarti bahwa nilai 16 dianggap tidak terjangkau. RIP bekerja dengan baik di network-network yang kecil, tetapi tidak efisien pada network-network yang besar dengan link WAN yang lambat atau pada network-network yang memiliki sejumlah besar router terpasang. RIP versi 1 menggunakan hanya classful routing, yang berarti semua alat di network harus menggunakan subnet mask yang sama, ini karena RIP versi 1 tidak mengirikan update dengan informasi subnet mask di dalamnya

RIP versi 2

RIP ini mempunyai kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR ). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap.

Ciri – cirinya :
1. protokol vektor jarak yang menggunakan hop count metric
2. menggunakan holddown timer untuk mencehah loop routing-defaultnya 180 detik.
3. menggunakan split horizon untuk mencegah loop routing
4. menggunakan 16 hop sebagai metric untuk jarak tak terhingga.
5. transmit subnet mask pada rute
6. menyediakan autentikasi
7. memasukkan alamat IP rute hop berikutnya pada perbaikan routing
8. menggunakan external route tag.

Cara kerjanya :
Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak berpartisipasi dalam routing, RIPv2 multicasts seluruh tabel routing ke semua router yang berdekatan di alamat 224.0.0.9, sebagai lawan yang menggunakan RIPv1 siaran. Pengalamatan unicast masih diperbolehkan untuk aplikasi khusus.
(MD5) otentikasi RIP diperkenalkan pada tahun 1997. RIPv2 adalah Standar Internet STD-56. Rute tag juga ditambahkan dalam RIP versi 2. Fungsi ini memungkinkan untuk rute harus dibedakan dari rute internal didistribusikan eksternal rute dari EGP protokol.

b. OSPF (Open Shortest Path First)

OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan.

Ciri- cirinya :
OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi.

Cara kerjanya :
OSPF bekerja dengan link-state protocol yang memungkinkan untuk membentuk tabel routing secara hirarki. OSPF bekerja dengan membentuk sebuah peta network yang dipelajari berdasarkan informasi dari router-router yang berada dalam neighbour. Peta tersebut akan berpusat pada local host. Dari localhost host tersebut akan ada cost untuk menuju network lain yang ditentukan dari hasil perhitungan.

c. EIGRP

EIGRP merupakan protokol IOS yang hanya digunakan untuk router cisco.yang merupakan pengembangan dari IGRP, EIGRP merupakan protokol Distance Vektor yang classless dan penggabungan antara distance vektor dan link-state.

Ciri-cirinya :
1. Termasuk protokol routing distance vector tingkat lanjut (Advanced distance vector).
2. Waktu convergence yang cepat.
3. Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak bersebelahan/berurutan)
4. Partial updates, Tidak seperti RIP yang selalu mengirimkan keseluruhan tabel routing dalam pesan Update,
EIGRP menggunakan partial updates atau triggered update yang berarti hanya mengirimkan update jika
terjadi perubahan pada network
5. Mendukung multiple protokol network
6. Desain network yang flexible.
7. Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga (neighbor) nya secara multicast
(224.0.0.10) dan tidak membroadcastnya.
8. Manual summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja.
9. Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.
10. Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN.

Cara kerja :
EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metric yang bersesuaian dengan suatu rute. Formula ini mirip dengan yang digunakan oleh IGRP, tetapijumlahnya dikalikan dengan 256 untuk mengakomodasi perhitungan ketika nilai bandwidth yang digunakan sangat tinggi. EIGRP melakukan konvergensi secara cepat ketika menghindari loop. EIGRPtidak melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti yang dilakukan oleh protokol link-state. Hal ini menjadikan EIGRP tidak membutuhkan desain eksrta, sehingga hanya memerlukan lebih sedikit memory dan proses dibandingkan protokol link-state.

d. IGRP

IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance vector mengukur jarak secara matematik. Pengukuran ini dikenal dengan nama distance vector. Router yang menggunakan distance vector harus mengirimkan semua atau sebagian table routing dalam pesan routing update dengan interval waktu yang regular ke semua router tetangganya.

Ciri – cirinya :
1. Protokol Routing Distance Vector.
2. Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability.
3. Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.

Cara kerjanya :
Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan composite metric. Variabel-variabel itu misalnya:
1. Bandwidth
2. Delay
3. Load
4. Reliability

e. BGP

Border Gateway Protocol disingkat BGP adalah inti dari protokol routing internet. Protocol ini yang menjadi backbone dari jaringan internet dunia. BGP adalah protokol routing inti dari internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing antar jaringan.

Ciri-cirinya :
1. BGP adalah Path Vector routing protocol yang dalam proses menentukan rute-rute terbaiknya selalu
mengacu kepada path yang terbaik dan terpilih yang didapatnya dari router BGP yang lainnya.
2. Routing table akan dikirim secara penuh pada awal dari sesi BGP, update selanjutnya hanya bersifat
incremental atau menambahi dan mengurangi routing yang sudah ada saja. Router BGP membangun
dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port TCP nomor 179. Koneksi antar-peer dijaga dengan
menggunakan sinyal keepalive secara periodik.
3. Kegagalan menemukan sinyal keepalive, routing update, atau sinyal-sinyal notifikasi lainnya pada sebuah
router BGP dapat memicu perubahan status BGP peer dengan router lain, sehingga mungkin saja akan
memicu update-update baru ke router yang lain.
4. Metrik yang digunakan BGP untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan dapat dimodifikasi
dengan sangat fleksibel. Ini merupakan sumber kekuatan BGP yang sebenarnya. Metrik-metrik tersebut
sering disebut dengan istilah Attribute.
5. Penggunaan sistem pengalamatan hirarki dan kemampuannya untuk melakukan manipulasi aliran traffic
membuat routing protokol BGP sangat skalabel untuk perkembangan jaringan dimasa mendatang.
6. BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat informasi prefix-prefix routing yang diterimanya
dari router BGP lain. Prefixprefix ini juga disertai dengan informasi atributnya yang dicantumkan secara
spesifik di dalamnya.
7. BGP memungkinkan Anda memanipulasi traffic menggunakan attribute-attributenya yang cukup banyak.
Attribute ini memiliki tingkat prioritas untuk dijadikan sebagai acuan.

Cara kerjanya :
BGP bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yg dapat dicapai antar Autonomous System (AS). Hal ini digambarkan sebagai sebuah protokol path vector. BGP tidak menggunakan metrik IGP (Interior Gateway Protocol) tradisional, tapi membuat routing decision berdasarkan path, network policies, dan atau ruleset. BGP diciptakan untuk menggantikan protokol routing EGP yang mengijinkan routing secara tersebar sehingga tidak harus mengacu pada satu jaringan backbone saja

OSPF ( Open Shortest Path First IGP )

OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.

Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protokol yang selalu berusaha untuk bekerja demikian. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi linkstate yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute. Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi sangat cocok untuk terus dikembangkan menjadi network berskala besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para administrator jaringan berskala sedang sampai besar. Jaringan dengan jumlah router lebih dari sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu juga dijangkau dari pusat, dengan jumlah pengguna jaringan lebih dari lima ratus perangkat komputer, mungkin sudah layak menggunakan routing protocol ini.

Cara OSPF Membentuk Hubungan dengan Router Lain

Untuk memulai semua aktivitas OSPF dalam menjalankan pertukaran informasi routing, hal pertama yang harus dilakukannya adalah membentuk sebuah komunikasi dengan para router lain. Router lain yang berhubungan langsung atau yang berada di dalam satu jaringan dengan router OSPF tersebut disebut dengan neighbour router atau router tetangga. Langkah pertama yang harus dilakukan sebuah router OSPF adalah harus membentuk hubungan dengan neighbor router. Router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router tetangganya dan dapat membuka hubungan. Mekanisme tersebut disebut dengan istilah Hello protocol. Dalam membentuk hubungan dengan tetangganya, router OSPF akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan atau ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket kecil tersebut dinamai dengan istilah Hello packet. Pada kondisi standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali (dalam media broadcast multiaccess) dan 30 detik sekali dalam media Point-to-Point. Hello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada router pengirim. Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan multicast address untuk menuju ke semua router yang menjalankan OSPF (IP multicast 224.0.0.5). Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya secara berkala. Cara kerja dari Hello protocol dan pembentukan neighbour router terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari jenis media di mana router OSPF berjalan.

BGP ( Border Gateway Protocol )

BGP (Border Gateway Protocol) merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan untuk koneksi antar AS (Autonomous System), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan. AS number merupakan penomoran dari sekelompok router yang berada di di bawah satu administrasi, satu administrasi di sini maksudnya biasa satu ISP ataupun satu perusahaan tingkat corporate. Pemecahan sebuah daerah AS berguna untuk mengurangi jumlah informasi routing update yang dikeluarkan oleh tiap router. AS sendiri bisa terdiri dari angka 1-65ribuan. Tugas utama dari BGP adalah memberikan informasi tentang apa yang dimiliki oleh sebuah organisasi ke dunia di luar. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan pada dunia luar alamat-alamat IP apa saja yang ada dalam jaringan tersebut. Setelah dikenal dari luar, server-server, perangkat jaringan, PC-PC dan perangkat komputer lainnya yang ada dalam jaringan tersebut juga dapat dijangkau dari dunia luar. Selain itu, informasi dari luar juga dikumpulkannya untuk keperluan organisasi tersebut berkomunikasi dengan dunia luar.

manfaat dan keunggulan dari routing protocol Internet ini dan pada kondisi yang bagaimana Anda harus menggunakan routing protocol ini. Namun, ada juga saatnya di mana routing protocol ini tidak perlu bahkan tidak boleh digunakan sama sekali. BGP memang sangat rumit dan complicated, namun justru di sinilah letak kehebatannya.

Routing protocol BGP menjadi rumit karena banyak sekali pernak-pernik yang dapat Anda atur dan harus diperhatikan jika ingin semuanya berjalan lancar. Jika mau bekerja sesuai dengan keinginan, Anda harus selalu melakukan modifikasi, tuning, perbaikan, dan terus-menerus memainkan atribut-atribut yang mengiringi jalannya routing protokol ini. Dan itupun sangat rentan terhadap masalah jika Anda tidak berhati-hati.

Kalau sudah bermasalah pasti keseluruhan akses Anda ke Internet menjadi kacau. Bukan hanya itu saja, server-server, pelanggan-pelanggan, dan semua jaringan yang ada di belakang router BGP milik Anda tidak dapat dikenali lagi dari dunia Internet. Masalah ini menjadi sangat fatal kalau jaringan yang mengandalkan router BGP ini sudah berskala besar. Maka dari itu, perlu keahlian khusus dan pengalaman yang sudah cukup banyak untuk dapat mengatur routing protocol ini.

Protokol RIP ( Routing Information Protocol )


LATAR BELAKANG DAN SEJARAH
RIP (Routing Information Protocol) ini lahir dikarenakan RIP merupakan bagian utama dari Protokol Routing IGP (Interior Gateway Protocol) yang berfungsi menangani perutean dalam suatu sistem autonomous pada jaringan TCP/IP. Sistem autonomous adalah suatu sistem jaringan internet yang berada dalam satu kendali administrasi dan teknis.
PENGERTIAN RIP
RIP adalah protokol routing dinamik yang berbasis distance vector. RIP menggunakan protokol UDP pada port 520 untuk mengirimkan informasi routing antar router. RIP menghitung routing terbaik berdasarkan perhitungan HOP. RIP membutuhkan waktu untuk melakukan converge. RIP membutuhkan power CPU yang rendah dan memory yang kecil daripada protokol yang lainnya.
1) ^ Merupakan protocol routing yang digunakan secara luas di Internet.
2) ^ Memanfaatkan broadcast address untuk distribusi informasi routing.
3) ^ Menentukan rute terbaik dengan “hop count” terkecil.
4) ^ Update routing dilakukan secara terus menerus.
KARAKTERISTIK RIP
a. Menggunakan algoritma distance-vector (Bellman Ford).
b. Dapat menyebabkan routing loop.
c. Diameter jaringan terbatas.
d. Lambat mengetahui perubahan jaringan.
e. Menggunakan metrik tunggal.
KETERBATASAN RIP
METRIC: Hop Count

RIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus, dan bisa saja RIP memilih jalur jaringan yang lambat

Hop Count Limit
RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. hal ini digunakan untuk mencegah loop pada jaringan.

Classful Routing Only
RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak dapat mengatur classless routing.
CARA KERJA RIP
Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway.
Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerimaupdate routing .
Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table .
Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan.
Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gatewaytersebut dalam waktu tertentu
Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamatbroadcast di setiap network yang terhubung
IMPLEMENTASI RIP
Semua sistem UNIX pada umumnya dilengkapi routed ( routing demon )
Cukup jalankan perintah UNIX
# routed
Tambahkan script untuk routed pada boot files untuk menjalankan RIP setiap kali komputer diboot

Minggu, 16 Januari 2011

Sistem Pengiriman Data Pada OSI Layer


OSI merupakan sebuah model arsitektur jaringan terbuka yang dibuat oleh ISO (International Organization of Standarization) tahun 1977. Mengapa dikatakan terbuka, dikarenakan model arsitektur jaringan sebelum OSI sangat terbatas pada vendor-vendor yang digunakan. dan setelah munculnya OSI, memudahkan dalam sistim jaringan komputer dikarenakan tidak terbatas pada software vendor apapun dan hardware apapun.

Model OSI terdiri dari 7 layer :
    * Application * Presentation * Session * Transport * Network * Data Link * Physical

Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.

Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.

1. Pada Layer Physical, data akan dikirim dalam bentuk sinyal analog/ berupa gelombang dan dibaca sebagai biner ( 0 atau 1 ).

2. Dan pada Layer Datalink terjadi segmentasi dan re-assembling data yang masuk dari layer physical serta penambahan Header pada data. Didalam layer datalink ini data disebut Frame. disini sudah mulai ditentukan data akan masuk pada hardware seperti apa, MAC address dsb.

3. di Layer Network data akan diberikan alamat IP, menentukan kemana data akan ditransmisikan, dan menjaga trafik pada jaringan. data pada layer ini disebut Packet. disini terdapat protocol yang berperan yaitu:

ARP (Address Resolution Protocol) : yaitu protokol yang berfungsi untuk mendata siapa atau tujuan kemana data akan dikirimkan. yaitu dengan meresolusi alamat IP ke MAC address dari hardware tujuan data tersebut.

RARP (Reverse Address Resolution Protocol) : yaitu protokol yang mendata juga tujuan data akan dikirimkan atau siapa yang berada pada jaringan itu. yaitu dengan meresolusi MAC address tujuan tersebut kedalam bentuk IP dari hardware tujuan itu.

ICMP (Internet Control Message Protocol) : yaitu protokol yang berfungsi sebagai pengirim pesan kesalahan, seperti komputer tujuan tidak dapat dijangkau dsb.

IGMP (Internet Group Management Protocol) : yaitu protokol yang mendeteksikan pada router tentang adanya group jaringan multicast dan juga mengetahui beberapa host tertentu yang tergabung dalam multicast tertentu.

4. Di Layer Transport data dipecah-pecah menjadi beberapa bagian tergantung pada hardware yang tujuan. protocol yang bertugas disini ialah TCP dan UDP.

TCP : Protokol yang menyediakan layanan penuh lapisan transport untuk application yang dapat diandalkan / reliable
UDP : Protokol yang sifatnya unreliable / yang bertugas menambahkan alamat port, error control dan mengirimkan pesan-pesan proses melalui enkapsulasi atau dekapsulasi proses itu sendiri.

5. Session layer berguna untuk menjaga, memelihara dan mengatur koneksi. 

6. Presentation layer berguna untuk mengkonversi data, seperti ASCII untuk dokumen, gif untuk gambar dsb. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi. Protokol yang berada pada layer ini adalah :

TELNET : Protokol yang digunakan untuk akses remote masuk ke suatu host,data berjalan berupa teks.

SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) : Salah satu protokol yang biasa digunakan dalam pengiriman e-mail di internet atau untuk mengirimkan data dari komputer pengirim e-mail ke server e-mail penerima.

SNMP(Simple Network Management Protocol) : Protokol yang digunakan dalam suatu manajemen jaringan untuk mengelola hardware di jaringan yang digunakan.

7. aplication layer
Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.

slide kulo